Manusia mampu menyerap tujuh warna yang terkandung dalam cahaya matahari, maka dari itu pelangi terlihat berwarna-warni.
Di musim hujan, rasanya kita akan lebih sering melihat pelangi. Secara umum pelangi muncul setelah hujan, atau saat hujan gerimis dengan matahari bersinar.
Zaman dulu, ada macam-macam cerita mengenai pelangi. Ada yang bilang kalau pelangi itu adalah tangganya bidadari yang sedang mandi di sungai. Tangga itu menghubungkan kayangan dengan bumi. Namun, sebagai orang yang sudah mengenal ilmu pengetahuan apakah percaya dengan cerita itu?
Sebenarnya apa penyebab munculnya pelangi? Mengapa pula pelangi warna-warni?
Pelangi adalah cahaya yang berwarna-warni dengan garis sejajar yang tampak di langit. Ketika melihat pelangi, kita akan dibuat takjub dengan lengkungan serta keindahan di balik warna-warninya. Tidak jarang banyak yang mengabadikan fenomena indah pelangi.
Pelangi muncul karena butiran-butiran air hujan yang bertebaran di atmosfer pada saat sebelum atau setelah hujan, terkena sinar matahari. Sinar matahari ini akan dipatahkan oleh butiran-butiran air hujan. Pada saat itu titik air hujan membiaskan cahaya dan menghasilkan deretan warna yang berbeda-beda. Deretan warna yang berbeda-beda dinamakan spektrum.
Cahaya matahari merupakan cahaya yang bersifat polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih pada cahaya matahari sebenarnya adalah beberapa gabungan dari berbagai cahaya dengan gelombang dan panjang yang berbeda-beda.
Pada dasarnya, manusia mampu menyerap tujuh warna yang terkandung dalam cahaya matahari, maka dari itu pelangi terlihat berwarna-warni seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air. Cahaya keluar kembali dari tetesan air ke arah yang berbeda sesuai dengan warnanya masing-masing. Warna pada pelangi tersusun dengan warna merah di bagian paling atas, dan warna ungu di bagian paling bawah pelangi.
(Nurul Kusumawardani - dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar